Akhir-akhir ini disepanjang
jalan-jalan raya di ibu kota negara Indonesia tercinta ini, kita bisa menjumpai ada
begitu banyak hal yang sangat mencengangkan, mulai dari arogannya pengendara
motor di jalan raya sampai kepada pemandangan pungutan-pungutan liar yang terjadi
dimana-mana.
Pertanyaannya kenapa ini bisa
terjadi . . . ?. Tidak ada jawaban yang lain, selain yang satu ini yaitu “hukum
di indonesia seperti tidak berdaya”. Negara ini adalah negara hukum, tetapi
yang terjadi adalah tidak adanya penegakan hukum membuat keadaan negara ini
menjadi tidak teratur dan bagaikan negara yang tanpa hukum.
Sebut saja contoh-contoh kecil
yang bisa dilihat setiap hari terjadi terus-menerus yaitu mulai dari pengendara
motor anak-anak sekolah yang masih dibangku SMP sudah mengendarai motor sendiri
kesekolah, dan hal ini seperti dibiarkan oleh petugas polisi lalulintas yang
tidak pernah mau menindak tegas, dan terkesan seperti membiarkan begitu saja.
Padahal dari faktor usia jelas anak yang masih SMP pasti tidak memiliki SIM
(Surat Ijin Mengemudi).
Beberapa waktu yang lalu begitu
terjadi kecelakaan maut akibat dari kendaraan yang dikendarai oleh anak yang
masih berusia dibawah umur dan mengakibatkan jatuhnya beberapa korban nyawa,
terlihat hampir diseluruh Indonesia Polisi Lalulintas melakukan razia kendaraan
bermotor terhadap anak-anak sekolah yang mengendarai motor sendiri, dan dari
hasil pemeriksaan ternyata rata-rata mereka tidak memiliki SIM, tetapi apa yang
terjadi adalah operasi ini hanya berlangsung beberapa hari saja.
Akibat dari tidak adanya tindakan
tegas yang bisa membuat efek jerah, membuat keadaan ini terulang kembali.
Artinya anak-anak yang masih dibawah umur ini kembali bebas menggunakan
kendaraan sendiri kesekolah. Lalu hal ini juga seperti didukung oleh para orang
tua yang tidak memiliki akan kesadaran hukum sehingga sengaja membiarkan
anak-anak mereka pergi ke sekolah mengendarai motor sendiri walaupun orang tua
tahu kalau anaknya belum 17 tahun, sehingga ia belum bisa memiliki SIM.
Dan dari kejadian-kejadian yang
terjadi hampir setiap hari, tingkat kecelakan yang sering terjadi dipagi hari
kebanyakan terjadi pada anak-anak sekolah yang mengendarai motor sendiri
kesekolah.
Pertanyaannya kenapa aparat hukum
dalam hal ini Polisi Lalulintas seperti menutup mata melihat keadaan ini setiap
hari. Dikatakan demikian karena setiap pagi banyak Polisi Lalulintas yang ada
dijalan untuk mengatur arus lalulintas tidak pernah bertindak apa-apa. Kalau
demikian bukankah itu berarti Polisi Lalulintas telah membiarkan pelanggaran
hukum terjadi.
Pemandangan seperti ini setiap
hari bisa kita jumpai dimana-mana ketika kita berada dijalan raya, dan itu
terus terjadi yang pada akhirnya mengakibatkan dampak yang tidak baik untuk
penegakan hukum di Indonesia. Bahkan keadaan ini bisa melahirkan sebuah tradisi
atau budaya baru di Indonesia, yaitu budaya pelanggaran hukum.
Dengan pembiaran pelanggaran
seperti ini terus terjadi maka dampaknya adalah, generasi muda ini secara tidak
langsung telah di didik oleh sebuah keadaan yang akan berdampak kepada tidak adanya kesadaran hukum dikalangan
generasi muda. Kalau sampai tidak ada lagi kesadaran hukum dikalangan generasi
muda, maka dapat dipastikan generasi yang akan datang semakin tidak perduli dan
tidak mau tunduk kepada hukum.
Bila demikian, kedepannya moral
generasi muda bangsa ini pasti hancur. Dan pertanyaannya sekarang siapa yang
bertanggung jawab . . ?. Orang tua sengaja membiarkan dan aparat hukum tidak
pernah bertindak tegas dalam menegakkan hukum.
Ok, tulisan ini akan bersambung
di : Lahirnya Tradisi Dan Budaya
Pelanggaran Hukum – Bag 2.
Maaf Ganggu, sesama umat manusia harus saling membantu
BalasHapusdisini aku ingin memberikan solusi untuk cara mendapatkan
pundi pundi uang untuk menutupi kebutuhan, ini memang NYATA !!!
Silahkan bergabung dengan keberuntungan yang melimpah
di P-O-K-E-R-A-Y-A-M.co dan dapatkan jackpot ratusan juta
Hanya dengan Minimal Deposit 10 ribu akan menjadi Rumah Mewah
info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A
jangan lupa mampir gan www.addblog.me
BalasHapus